BAHWASANNYA

Adanya "ADA" itu "ADA",Tidak adanya "ADA" itu "ADA".Adanya "Tidak Ada" itu "ADA",Tidak Adanya "Tidak Ada" itu "ADA"....
"Huwalloh, Robby...Wa Robbukum...Dialah Allah, Tuhanku dan Tuhan Kalian"

Home » , » 5 Huruf Yang Membuat Hati Bergetar

5 Huruf Yang Membuat Hati Bergetar

EMDE Channel | 3/31/2010 10:13:00 AM | 0 komentar
Pada musim sekitar Era 80’ – 90’ an, rasa primordialisme, chauvinisme di kota Malang masih sangat kental, dimana kebanyakan dari mereka masih menganggap daerah asal masing-masing adalah yang terbaik. Kultur budaya yang mengakar, sehingga melahirkan sikap etnosentrisme (kesukuan), secara tidak langsung hal ini menambah tingkat kriminalitas di Kota Malang tercinta ini, seperti banyaknya tawuran dan permusuhan antar daerah.

Sebut saja daerah seperti Mergosono, terutama gang bernomor ganjil yang terkenal keangkeran penghuninya. Belum lagi daerah Polehan, Kotalama, Kidul Pasar, Samaan, Gadang, Arjosari …dan masih banyak lagi daerah-daerah lain.

Tetapi hal itu lambat laun terkikis habis oleh sebuah ajang, dimana ajang tersebut adalah olahraga yang di gemari masyarakat sedunia. Mereka menamakan dirinya suporter Aremania, dimana dilihat dari arti katanya sendiri adalah sebagai support (pendukung), jadi kalau mengaku sebagai Aremania, maka datanglah dengan tujuan support (menyanyi, menari, dan semua hal yang bisa membangkitkan semangat tim).

Loyalitas mereka terkenal dengan sebutan loyalitas tanpa batas. Hal ini tidak menjadi isapan jempol belaka. Mereka selalu ada mendukung timnya dimanapun, kapanpun baik disaat senang ataupun susah, atau bisa disebut Everywhere, anytime…meskipun harus rela mengorbankan jiwa, raga dan harta.

Mereka tetap ada meramaikan stadion walaupun saat tim kebanggaanya terlempar ke jurang degradasi. Kreativitas mereka tanpa tanding, mungkin hal ini disebabkan karena kemandirian mereka untuk memperjuangkan tim yang tidak diembel-embeli dengan PER, PS yang notabene adalah milik pemerintah dengan menggunakan anggaran APBD. Dimana kesulitan financial klub menjadi tanggung jawab mereka juga. Mereka sudah terbiasa dengan kesusahan, mental mereka ditempa dari waktu ke waktu, semakin dewasa dari tahun ke tahun, sesuai dengan logo tim kebanggan mereka yaitu “singa”.

Banyak cerita dari mereka, banyak cinta dari mereka, mulai dari tidur di Gor “Bulungan”, sampai ajang kreatifitas mural Tembok Gajayana. Hal inilah yang tidak dimiliki pendukung-pendukung dari tim lain. Mereka menyanjung tinggi sportivitas, cinta damai, dan akhir-akhir ini adalah tanpa rasisme.

Dari rasa senasib dan seperjuangan ini, maka rasa kekeluargaan ditubuh sesama Aremania sangatlah kental, mereka berbaur dengan satu tujuan mendukung tim kesayangan mereka.

Mungkin sama dengan teman- teman semua, jika kita mendengar rangkaian dari 5 huruf ini, maka hati kita akan bergetar bergejolak penuh dengan semangat untuk memperjuangkannya bersama-sama..

Tidak banyak, hanya 5 huruf, yang mungkin bisa dikatakan agama atau candu bagi kita semua mengalahkan opium dan kokain kualitas nomor satu pun. 5 huruf tersebut dirangkai menjadi satu kata “A R E M A “……salam satu jiwa. (*)

Sumber : Tribunaremania
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Griya Maya Rog Rog Asem - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger