Sego Jangan

apakah itu? Sebuah kata yang tak asing arti dan maknanya bagi orang Jowo Tulen.
Sego = nasi, Jangan=Sayur (bermacam2 semisal sayur asem, sayur lodeh dsb)
Makan nasi tanpa sayur rasanya kering dan kurang begitu lengkap....
Tapi bukan itu yang dimaksud "sego jangan" disini. Kata itu sering didengarkan sebagai makna kiasan yang artinya kurang lebih bermakna "Sudah tebiasa". Yang mana ungkapan itu biasa dipakai oleh orang2 yang sudah terbiasa dengan dengan kejadian yang dialami, entah itu pengalaman manis, indah atau bahkan pait sekalipun. Saking Seringnya dan sudah terbiasanya hal2 tersebut dialami, hingga muncul kalimat "Sego Jangan".

Lho, sebenarnya apa maksud dari tulisan ini? ah, aku sendiri juga bingung apa sebenarnya maksud penulisan ini. Apalagi kalau ditinjau dari cara penulisan yang mungkin tak tertata dengan rapi. Tapi maklumlah, aku memang bukan pujangga atau penulis buku kaya orang2 yang sastranya tinggi itu.

Sekedar mengisi waktu luangku, di sela2 kesibukan dan kejenuhanku. Seorang teman dari Millis Arema yang berinitial H (Bakron), yang biasa chat bersama komunitas Arema. Yang menanyakan kepadaku.

Bakron : "Sam, wis duwe Blog durung.."?.

Aku: "Wah durung duwe aku, aku durung iso cara nggawene.

Bakron : "Coba buka blogspot.com"

Lalu aku coba aja untuk membukanya, dan berlanjut aku mencoba posting. Bingung juga pertamanya... tapi lama2 juga bisa dan dapatlah judul, asal bisa diposting aja..he..heee.

Maka jadilah Blog ku yang beralamat http:\\djerugangsiji.blogspot.com

Kok gak nyambung yo? Lha opo maneh djerugangsiji iku? yo nanti dulu lah...