BAHWASANNYA

Adanya "ADA" itu "ADA",Tidak adanya "ADA" itu "ADA".Adanya "Tidak Ada" itu "ADA",Tidak Adanya "Tidak Ada" itu "ADA"....
"Huwalloh, Robby...Wa Robbukum...Dialah Allah, Tuhanku dan Tuhan Kalian"

Home » , , , » 2013, Malang Jadi Bandara Internasional

2013, Malang Jadi Bandara Internasional

EMDE Channel | 5/01/2012 11:23:00 AM | 0 komentar
MALANG – Meski jumlah bandara internasional di Indonesia-- mencapai 27 bandara-- dinilai terlalu berlebihan, tapi tahun depan Jawa Timur menargetkan Bandara Abdulrachman Saleh, Malang  juga ‘go’ internasional. Selain karena Bandara Juanda sudah melebihi kapasitas, sehingga diperlukan bandara pendamping, dengan fasilitas baru rute dunia bisa menerbangi Malang.

Gerbang Bandara Abdurrahman Saleh, Malang
Namun menurut kalangan pengamat fasilitas Bandara Abdulrahman Saleh saat ini masih jauh dari kata cukup untuk menjadi bandara internasional. “Pada dasarnya Malang punya potensi besar untuk pariwisata namun pencanangan sebuah bandara menjadi sebuah bandara internasional butuh waktu dan proses yang panjang,” terang pengamat penerbangan Dudi Sudibyo Rabu (11/4).
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk bandara Internasional  antara lain Karantina, Balai Kesehatan untuk penumpang, Bea Cukai dan Imigrasi serta Sosialisasi terhadap pasar luar bahwa di Jatim terdapat dua bandara international yaitu Bandara Juanda dan Bandara Abdul Rahman Saleh.
 Terkait runway, bandara Malang hanya memiliki panjang 2.300 meter, padahal untuk sebuah bandara international syaratnya sekitar 3.000 meter. Sementara untuk kedatangan dalam dan luar negeri dia merasa telah cukup memenuhi Kuota.
Selain itu  masih banyak peralatan lain yang hasrus disiapkan. Bandara Abdulrahman  Saleh harus dipasang instrument light system (ILS). Pasalnya hingga kini bandara itu belum memiliki ILS, sedangkan untuk memasang ILS merupakan kewenangan pemerintah pusat.ILS ini digunakan untuk memfasilitasi penerbangan pada malam hari.
“Sejauh ini masih sekitar tujuh kali penerbangan pulang pergi. Dari Malang-Jakarta sebanyak enam kali penerbangan, dan satu kali penerbangan Malang-Denpasar. Itu siang semua, jadi belum lah,” tambahnya
Terpisah Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara, Mayor Teguh Susilotomo mengatakan 2013 semua fasilitas bandara sudah selesai pengerjaannya. “Sekarang tinggal perbaikan di kiri dan kanan saja. Selama empat minggu ke depan, perbaikan terakhir itu ditarget sudah selesai. Jadi 2013 siap pakai,” katanya saat dihubungi Rabu (11/4) pagi tadi.
Dicontohkannya perpanjangan lintasan atau runway dari sebelumnya 1.900 meter menjadi lebih dari 2.300 meter telah selesai. Setelah finishing, kini tinggal pemasangan runway light sekitar 400 meter untuk mempermudah proses landing pesawat.  “Kalau runway light ini dipasang secepatnya. Harapan kami tahun ini juga sudah selesai,”paparnya.
Sementara untuk pengerjaan terminal keberangkatan yang berdiri 2 lantai saat ini masih terhenti. Teguh memperkirakan mandeknya pengerjaan itu disebabkan karena anggaran yang belum turun pada tahun ini.
“Mungkin karena anggaran tahun ini belum turun. Kalau sudah cair, bisa segera dikerjakan lagi. Untuk pembangunan terminal keberangkatan, Pemprov Jatim yang tahu karena anggarannya dari APBD Jatim,” urai Teguh.Saat ini pengerjaannya baru sekitar 30% saja. Kapasitasnya mampu menampung hingga 900 penumpang.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengatakan, usulan agar Bandara Abdulrahman Saleh menjadi bandara internasional sudah disampaikan kepada Meteri Perhubungan sejak dua bulan silam.
“Menhub sudah menerima dan sekarang mempelajari usulan kami,” kata Soekarwo usai Apel Komandan Satuan di Dodikjur Rindam V Brawijaya Malang, Selasa (10/4).
Sejak akhir 2011 silam, bandara yang sebelumnya menyatu dengan pangkalan TNI AU ini sudah terpisah dengan penerbangan militer. Sehingga murni untuk penerbangan komersial dan dibentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara yang bertanggungjawab langsung kepada Pemprov Jawa Timur. Dengan demikian, Bandara Abdurrahman Saleh menjadi bandara yang dikelola oleh Pemprov Jawa Timur dan tiga pemerintah daerah Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Batu dan Kota Malang).“Bandara Abdurrahman Saleh akan menjadi pilot project, biar PT Angkasa Pura punya competitor,” ujar Soekarwo.
Salah stau pertimbangan Malang harus memiliki bandara internasional karena geliat Malang Raya makin pesat. Diantaranya, sebanyak 45% mahasiswa yang belajar di Malang berasal dari luar Jawa Timur.
Usulan bandara Abd Saleh menjadi bandara internasional ini disambut baik oleh Pemkot Malang. Walikota Malang, Peni Suparto mengatakan, pihaknya sudah memiliki rencana untuk membangun embarkasi haji bagi para jamaah haji yang berasal dari Kota Malang.
“Kalau rencana itu disetujui, kami siap membangun embarkasi haji. Sehingga para jamaah haji tak perlu jauh-jauh ke Surabaya,” kata Peni.
Selain itu, sambungnya, manfaat lainnya tentu dirasakan masyarakat Malang Raya. Misalnya, berpengaruh pada tingkat kunjungan wisatawan dari luar daerah. Karena akses transportasi semakin mudah dijangkau.
Sekadar diketahui, dari 27 bandara internasional di Indonesia sebenarnya hanya 5 yang ideal mengikuti program open sky penerbangan ASEAN pada 2015.Lima bandara Indonesia yang akan sepenuhnya dibuka untuk dimasuki maskapai-maskapai dari negara ASEAN yaitu Soekarno-Hatta (Jakarta), Kualanamu (Medan), Juanda (Surabaya), Ngurah Rai (Denpasar) dan Sultan Hasanuddin (Makassar).zar,m42
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Griya Maya Rog Rog Asem - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger