BAHWASANNYA

Adanya "ADA" itu "ADA",Tidak adanya "ADA" itu "ADA".Adanya "Tidak Ada" itu "ADA",Tidak Adanya "Tidak Ada" itu "ADA"....
"Huwalloh, Robby...Wa Robbukum...Dialah Allah, Tuhanku dan Tuhan Kalian"

Home » , » Anak Kita Nakal?

Anak Kita Nakal?

EMDE Channel | 4/25/2012 01:58:00 PM | 0 komentar
Anak nakal, adalah sebuah pernyataan yang sering didapatkan dari para orang tua yang sering mengeluh dengan perilaku anaknya. Salah satu contohnya adalah ketika anak usia balita yang suka me ‘ngacak-acak’ rumah sehingga suasana menjadi berantakan sekali, menyobek majalah, membanting benda-benda, menarik telapak meja, dan terus bergerak seperti tidak kenal cape.
Perlu disadari para orang tua, bahwa perilaku anak tersebut yang kita, para orang tua, disebut nakal, adalah tanda-tanda anak cerdas. Dan seharusnya kita bersyukur mempunyai anak seperti itu, bukan malah mengeluh anak sulit diatur, susah duduk manis, susah diam dll. Bukankah orang tua bangga jika mempunyai anak cerdas ?

Untuk memahami mengapa anak usia balita cenderung tidak bisa diam, suka meng eksplorasi isi rumah, menurut Ayah Edy ada 6 tahapan kecerdasan anak berikut ini :

1.  To Know
Yaitu rasa ingin tahu. Anak balita akan cenderung penasaran terhadap hal-hal dan barang-barang yang ada di sekitarnya. Matanya tidak akan berhenti mengeksplorasi sekitarnya, apalagi jika benda-benda yang berwarna mencolok, bergerak dan mengeluarkan bunyi-bunyian.

 2. Now I Feel That
Yaitu ingin memegang. Setelah balita melihat benda-benda di sekitarnya, selanjutnya ia akan berusaha meraih dan memegangnya.

3. Yes I Know That
Yaitu ingin mengeksplorasi. Saat benda-benda yang ia lihat sudah berhasil dipegangnya, sang balita akan membolak balik dan memutar-mutar benda tersebut.

4. Why
Yaitu mempertanyakan. Yang ada dalam pikiran balita, akan muncul banyak pertanyaan, misalnya mengapa bercahaya, mengapa bergerak, mengapa berbunyi dll

5. How If We
Balita akan mencoba menjawab pertanyaan 4. dengan cara membanting, melempar, menginjak, merobek dll

6. I Found That Fact
Pada tahap ini, setelah balita puas dengan eksplorasinya, ia akan meninggalkan benda tersebut untuk beralih ke benda yang lainnya.

Dari tahapan kecerdasan tersebut, jika orang tua melakukan pelarangan terhadap balita atau anak, maka syaraf otak nya akan putus sehingga menganggu proses menuju tahap kecerdasan yang lebih tinggi.

Pilihan ada di tangan orang tua, apakah ingin mendapatkan anak cerdas, atau anak yang biasa biasa saja.

Semoga bermanfaat

Sumber :
Foto ilustrasi
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Griya Maya Rog Rog Asem - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger