Mendengar lagu baru, nyanyikan lagu lama. (sepenggal syair Lagu Iwan Fals yang berjudul "Alam Malam" pada album Cikal 1991)begitu juga artikel ini, masih banyak berita baru tapi tertarik membaca cerita lama. Berkunjung ke Gubuk Maya Gus Mus, ada banyak yang menarik untuk disimak, salah satunya yang saya posting ini, saya ambil dari gubuk maya Gusmus.net, All About Gus Dur begitu saya memberi label artikel tentang Gus Dur. Ini berita / artikel lama di gubug maya Gus Mus, tapi menjadi baru di Griya Maya Rog-rog asem ini.Gus Mus menilai bahwasannya Gus Dur layak masuk Guiness Book of Record. Kalau hanya masuk MURI (Museum Rekor Indonesia), terlalu kecil bagi almarhum Gus Dur. Pernyataan menggelitik itu dilontarkan KH Mustofa Bisri saat memberikan mauidzoh hasanah di acara peringatan 40 hari wafatnya KH Abdurrahman Wahid di Tebuireng, Jombang, Ahad (7/2) malam.
Fenomena banyaknya peziarah yang datang ke makam Gus Dur, menurut Gus Mus, adalah yang pertama kali. Sebelumnya belum pernah ada tokoh dunia yang mengalaminya. Betapa tidak, mulai dari meninggalnya, yakni 30 Desember lalu hingga 40 harinya, makam mantan ketua PBNU itu tidak pernah sepi dari peziarah.
Para peziarah datang dari berbagai daerah dengan ikhlas. Mereka tidak ada yang menyuruh. "Bisa dibayangkan berapa juta orang yang datang ke makam Gus Dur untuk berziarah. Mulai dari wafat hingga 40 harinya, Tebuireng tidak pernah putus dari peziarah. Jadi Gus Dur itu layak masuk meseum rekor dunia atau Guiness Book of Record," kata Gus Mus yang disambut tepuk tangan hadirin seperti dilansir beritajatim.com.
Gus Mus lalu membandingkan dengan tokoh dunia lainnya semisal, Mahatma Gandhi, Abraham Lincoln, Jhon F Kenedy, serta Gamal Abdul Naser. Meski sederet nama tersebut tokoh dunia, namun makamnya tidak seramai Gus Dur.
Pria asal Rembang Jawa Tengah ini menceritakan, saat mantan presiden Mesir, Gamal Abdul Naser, tutup usia, ia ikut takziah. Saat itu ada sekitar 4 juta peziarah yang hadir. Namun seiring bergulirnya waktu, makam Gamal berangsur sepi peziarah. Kondisi itu tidak terjadi pada makam Gus Dur.
"Mulai wafat hingga 40 harinya, pusara Gus Dur tidak pernah putus dari doa peziarah. Menariknya, semua itu dilakukan dengan ikhlas," tambah kiai yang juga sastrawan ini.
Bahkan, kata Gus Mus, yang ikut mendoakan itu bukan hanya dari kalangan Islam saja. Namun lintas agama, etnis, dan lintas keyakinan. Saat ini 40 harinya Gus Dur ini saja, lanjut kiai asal Rembang ini, ia mendapat sembilan undangan acara.
"Ini artinya seluruh warga Indonesia malam ini ikut berdoa untuk Gus Dur," pungkasnya. (mad/nuonline)
Sumber : Gubuk Maya Gusmus.net
0 komentar:
Posting Komentar