Sungguh tak terbayangkan kekejaman manusia di dunia ini kepada sesamanya. lihat saja kejadian di Thailand Selatan ini. sebuah kepala pria ditemukan tergeletak begitu saja di tengah jalan raya. tanpa identitas! (Ndag Slundung....)
bayangkan jika itu adalah keluarga kita, bapak, om, kakak, atau bahkan kita sendiri! siapa sih yang mau mati dengan kondisi seperti itu? jawabnya pasti tidak ada.
JIka anda tidak jijik, coba perhatikan baik-baik raut wajah di kepala tanpa badan itu. cemberut dengan mulut tergigit rapat. ya. mungkin sebelum mangkat pria itu sempat merasakan sakitnya gesekan pedang yang memotong lehernya. beruntung jika pembunuhnya melakukannya dengan sekali tebas. Cras! tentunya sakitnya cukup hinggap dalam sedetik atau dua detik setelahnya...entah barangkali dia akan bertemu Izroil untuk pertama kali dan bergembira karena akhirnya terbebas dari penatnya hidup.
Tapi, coba kalau pedang yang menyayat leher pria itu digeser perlahan-lahan. Coba bayangkan rasa sakit yang bertahan cukup lama dirasa pria itu sebelum nyawanya benar-benar dituntaskan ajal. belum lagi kalau ternyata sang pembunuh kehabisan tenaga karena harus berusaha keras memotong rongga leher yang memang lebih alot daripada leher ayam atau kambing. Sambil menginjak kepala pria yang nyaris terputus itu sang pembunuh menyulut rokok barangkali atau menyempatkan meneguk air? siapa tahu. dan itu akan terlihat benar-benar menjijikkan dan ngeri. sebab sang pria dengan kepala yang nyaris terputus akan mengejan berkali-kali sambil mengucurkan darah dari nadi di lehernya...hiiii
Sekarang perhatikan gambar kedua. itu adalah gambar bom bunuh diri di Pakistan yang menewaskan 22 polisi Pakistan (10/1/2008). padahal mereka memakai peralatan anti huru hara lengkap! lihat raut wajah polisi yang selamat dan perhatikan betapa tidak berdayanya polisi itu menyaksikan rekan-rekannya terbunuh. Padahal, polisi itu dilatih untuk tahan banting apalagi menghadapi pembunuhan dan insiden yang berdekatan dengan kematian.
Intinya tidak ada orang yang siap untuk mati karena dibunuh atau melihat orang terdekatnya mati karena terbunuh. Jadi ada baiknya kalau ada diantara kita yang sedang jengkel tingkat tinggi (JTT) dan bersiap membunuh tetangga yang tiap anda mau tidur menyetel musik dangdut keras-keras, membatalkan saja rencana kejinya. simpan dulu clurit, pedang, badik, tombak, trisulanya di peti. mereka sama manusianya dengan kita ada cara yang lebih baik daripada saling bunuh, yaitu diskusi! diskusi! diskusi! atau paling parah yaa berantem tangan kosong lah! kalau ada yang berbeda pendapat coba angkat tangan tinggi-tinggi biar saya tahu siapa yang harus saya bidik dengan bogem mentah saya ini.....ayo kalau berani?!
Sumber : Tulisan Dik Zul (Arek Wates PC, Yang jadi Wartawan Jawa Pos)
Human-inhumanity (n'D45 Glundung)
EMDE Channel | 11/26/2008 09:53:00 AM | 0
komentar
Related posts:
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.